Tuesday, November 1, 2011

Surat Pembaca Kepada Pemkot Bandung

Bandung; Kota Penuh “Ancaman”

Nama saya Tommy, 23 tahun, seorang mahasiswa ekstensi Unpad dan berdomisili di Bandung sudah sekitar 2 bulan. Sebelumnya saya tinggal dan berkuliah di Jakarta dan awalnya sangat antusias untuk dapat berkuliah dan menetap di kota yang cukup asri dan sejuk ini. Namun nampaknya pemikiran saya tersebut berubah setelah mengatahui tingkat keamanan Bandung yang cukup meresahkan.
Hal yang membuat resah untuk berada di kota yang penuh dengan Factory Outlet dan kuliner ini bukanlah masalah pencurian atau yang lainnya, melainkan lebih ke genk motor yang beredar dan makin berkembang pesat di masyarakat. Entah mengapa hal ini bisa terjadi, dimanakah para aparat yang memiliki kewajiban menjaga kestabilan keamanan kota ini? Ataukah mereka memang sudah tidak sanggup untuk meng-handle hal tersebut, mengingat memang jumlah personil genk motor ini makin hari makin meningkat?
            Berita terakhir yang saya dengar tentang cerita horor genk motor adalah adanya korban meninggal di area simpang Dago tepatnya di halaman Circle K, mahasiswa UNIKOM yang ditusuk oleh segerombolan genk motor dalam keadaan tidak sadar (mabok) pada pukul 1 dini hari. Berita lain tentang ulah genk motor adalah korban yang kerap kali dicegat di atas jalan layang Pasopatih, kunci motor korban diambil paksa dan dilempar ke bawah jembatan. Hal ini jujur membuat saya resah mengingat simpang Dago dan Pasopatih merupakan jalur saya pulang pergi dari Cimahi tempat dimana saya tinggal menuju ke Dago Pojok (kampus Unpad).
Saya juga mendengar tentang tempat favorit genk-genk motor tersebut mangkal seperti di Circle K sepanjang jalur Jl. Juanda sampai BIP, Jl. Riau, dan di beberapa tempat lainnya. Sampai saat ini saya belum pernah mengunjungi Paris Van Java, mengingat rumor yang tersebar adalah lembang merupakan tempat dimana genk motor tersebut juga mangkal. Memang sangat disayangkan sekali, kota seindah Bandung harus dinodai dengan adanya aksi-aksi brutal genk motor yang tidak bertanggung jawab ini.
Saya masih ingat, berita di tahun 2007-an, dimana genk motor Bandung merusak dan menjarah sebuah minimarket di daerah Bandung dan berita ini diangkat oleh media. Awalnya saya merasa hal tersebut hanyalah berita yang dilebih-lebihkan saja, namun setelah berada di Bandung secara langsung dan setelah mendengar beberapa cerita tentang genk motor tersebut saya baru merasa khawatir dan terkadang paranoid.
Sewaktu saya masih tinggal di Jakarta, saya sering sekali pulang tengah malam sekitar pukul satu sampai tiga dini hari, entah sepulangnya dari kantor atau hanya main bersama teman. Saya tidak merasa resah untuk pulang pada tengah malam dan merasa aman-aman saja, walaupun yang diberitakan adalah tingkat kejahatan di Ibukota Jakarta cukup tinggi. Hal ini berbeda dengan Bandung. Jika sudah lewat pukul sepuluh malam, saya sudah mulai was-was dan om/saudara saya langsung menelfon dan menanyakan keberadaan saya.
Menyikapi masalah ini, saya hanya ingin menyampaikan permohonan saya kepada pihak yang berwajib untuk dapat menyelesaikan masalah ini dengan tuntas. saya benar-benar berharap agar oknum atau ormas-ormas yang meresahkan seperti ini dibersihkan sehingga masyarakat sendiri dapat merasa aman dan nyaman di kotanya sendiri.
Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

1 comments:

Anonymous said...

Halo tomi.. Halo halo Bandung :)

Tenang tom saya kan ketua geng motornya hohoho~

Iah bener tom Bandung ga aman nih kalo malem terutama buat yang naik motor.

Padahal dulu banyak anggota geng motor yang udah ketangkep tapi kayanya ga beberapa lama mereka dibebasin sama sensorrrr setelah mereka menerima "sensorrrrrrr" makannya anggota geng motor ga kapok-kapok mereka berulah lagi, toh gampang ini dibebasinnya lagi :S

Sungguh Ironis dan miris tapi untungnya saya manis :')

Salam super~

- Karim tampan -

Post a Comment

 
;